Lompat ke konten

8 Kesalahan saat Wawancara Kerja yang wajib dihindari

    Saat melamar pekerjaan, salah satu hal yang harus dilalui adalah proses wawancara. Wawancara adalah sebuah proses yang sangat penting untuk menentukan apakah Anda layak menjadi kandidat yang tepat untuk pekerjaan yang Anda lamar. Proses wawancara juga memungkinkan kandidat untuk memperkenalkan diri mereka dan membuat pernyataan yang kuat dan dapat menunjukkan pengetahuan dan pengalaman mereka. Namun, jika Anda tidak waspada, Anda bisa melakukan kesalahan saat wawancara yang bisa mengurangi kesempatan Anda untuk mendapatkan pekerjaan. Artikel ini akan menyoroti beberapa kesalahan yang harus dihindari saat melakukan wawancara kerja.

    Kesalahan ini bisa berupa kurangnya persiapan sebelum wawancara, tidak menunjukkan antusiasme, tidak mengkomunikasikan keterampilan Anda, menjawab pertanyaan dengan kurang tepat, dan banyak lagi. Tindakan ini dapat meningkatkan peluang Anda untuk gagal dalam wawancara, oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui cara menghindari kesalahan-kesalahan ini. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana Anda dapat menghindari kesalahan-kesalahan ini saat melakukan wawancara kerja.

    1. Terlambat tiba di lokasi wawancara

    Ketika seseorang terlambat datang ke lokasi wawancara, tidak hanya menunjukkan sikap tidak profesional saja, tetapi juga mencerminkan sikap tidak tepat waktu. Perilaku seperti ini dapat menimbulkan kesan yang buruk terhadap pewawancara dan bisa mempengaruhi hasil wawancara. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik dan berangkat lebih awal untuk menghindari keterlambatan.

    Di samping itu, mengatur waktu juga sangat penting untuk mencapai hasil yang diharapkan. Rencana dan strategi yang matang harus dipersiapkan untuk menghindari keterlambatan. Jadwal wawancara juga harus dipantau secara ketat dan memiliki rute yang tepat untuk sampai ke lokasi wawancara dengan tepat waktu.

    Selain itu, saat akan berangkat ke lokasi wawancara, penting juga mengatur waktu untuk berpakaian dan berpenampilan agar terlihat menarik dan profesional. Pakaian yang rapi dan bersih harus dipilih untuk menunjukkan bahwa Anda siap untuk menghadapi wawancara. Ini juga penting untuk menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan juga menghargai orang yang akan melakukan wawancara.

    2. Berpenampilan tidak formal, santai atau tidak sopan

    Selain memperhatikan untuk tidak terlambat tiba di lokasi wawancara, penting bagi kandidat untuk memperhatikan penampilan mereka. Pakaian yang dipilih harus sopan dan rapi. Hal ini dikarenakan Anda tidak menghadiri fashion show melainkan wawancara. Oleh karena itu, jangan memilih pakaian yang menimbulkan kesan tidak sopan, ketat, dan transparan. Sebaiknya pilih pakaian yang proporsional. Selain itu, hindarilah menggunakan makeup secara berlebihan dan tebal.

    Berpenampilan tidak formal, santai, atau tidak rapi adalah salah satu kesalahan yang harus dihindari. Ini juga termasuk mengenakan perhiasan yang banyak sehingga terdengar gemerincing saat bergerak dan menonjolkan pakaian yang menggoda atau menimbulkan kesan tidak sopan. Pakaian terbaik untuk wawancara adalah yang sopan, sederhana, rapi, dan nyaman. Ini akan memberi kesan yang baik pada pewawancara dan membantu Anda untuk berfokus pada wawancara.

    3. Mendominasi pembicaraan ketika wawancara berlangsung

    Pewawancara mungkin menilai bagaimana Anda bersikap di sepanjang wawancara. Mereka akan menilai apakah Anda memiliki kemampuan untuk berbicara secara persuasif dan membangun hubungan. Kebanyakan kandidat yang berhasil lolos wawancara adalah mereka yang berhasil mendominasi pembicaraan.

    Mendominasi pembicaraan tidak berarti menutup mulut pewawancara atau menjawab pertanyaan dengan kalimat yang pendek. Ini berarti menjawab pertanyaan dengan jelas, mengemukakan pendapat, dan berusaha untuk menarik perhatian mereka.

    Agar mendominasi pembicaraan dalam wawancara, Anda harus mempersiapkan diri dengan baik. Anda harus membaca materi yang relevan, mempersiapkan contoh-contoh kasus, dan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Dengan cara ini, Anda dapat membuat pewawancara merasa bahwa Anda memiliki kemampuan yang luar biasa dan mampu berbicara dengan lancar.

    Tapi jangan lupa, Anda tidak boleh terlalu mendominasi pembicaraan. Jangan lupa bahwa pewawancara pun punya hak untuk berbicara. Cobalah untuk menyeimbangkan cara berbicara Anda dengan cara menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Jika Anda berhasil melakukannya, Anda akan berhasil mendominasi pembicaraan dengan cara yang bijaksana.

    4. Tidak menggunakan bahasa formal, baik dan sopan

    Setelah Anda memastikan bahwa Anda mendominasi pembicaraan ketika wawancara berlangsung, adalah sangat penting untuk memahami bahwa penting untuk menggunakan bahasa yang formal, baik dan sopan. Meskipun hal ini mungkin sulit pada awalnya, Anda harus berupaya untuk berbicara dengan cara yang profesional untuk memberikan kesan yang positif. Untuk membantu Anda dalam hal ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

    Pertama, hindari menggunakan penyebutan kata “aku” atau “gue” dan ganti dengan kata “saya”. Ini akan menunjukkan bahwa Anda menghargai kesempatan dan berusaha untuk menunjukkan kesopanan. Kedua, gunakan bahasa yang tepat dan akurat. Jangan menggunakan bahasa yang berlebihan atau kata-kata yang tidak perlu. Ketiga, jangan membuat asumsi tentang apa yang dikatakan pewawancara atau calon atasan Anda. Ini akan membuat Anda terlihat tidak profesional.

    Dengan menggunakan bahasa yang formal, baik dan sopan, Anda akan dapat meningkatkan peluang Anda untuk berhasil dalam wawancara kerja. Hal ini penting untuk dicatat bahwa penggunaan bahasa yang tepat akan memberi Anda kesempatan untuk menunjukkan bahwa Anda adalah seseorang yang profesional. Dengan demikian, Anda akan dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

    5. Menjelek-Jelekkan tempat kerja sebelumnya

    Dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan, kita dapat menghindari menjelek-jelekkan tempat kerja sebelumnya saat melamar pekerjaan baru. Saat melakukan wawancara kerja, pewawancara ingin melihat bahwa Anda adalah seorang yang profesional dan bertanggung jawab. Mereka tidak ingin mendengar komentar negatif tentang tempat kerja sebelumnya.

    Anda harus menjawab pertanyaan terkait tempat kerja sebelumnya secara jujur, namun tidak berlebihan. Fokuskan pada pengalaman positif yang telah didapatkan di tempat kerja tersebut. Berikan contoh bagaimana Anda telah berkembang berkat pengalaman bekerja di tempat kerja sebelumnya dan bagaimana Anda dapat membawa hasil tersebut ke tempat kerja baru.

    Anda juga harus berhati-hati dalam memilih kata-kata saat menjelaskan alasan mengapa memutuskan untuk meninggalkan tempat kerja lama. Hindari menggunakan bahasa yang kasar atau menyalahkan orang lain. Ini akan meninggalkan kesan buruk pada pewawancara, sehingga mereka akan berpikir bahwa Anda bukan orang yang pas untuk bekerja di perusahaan tersebut.

    6. Tidak mampu mendeskripsikan diri sesuai dengan CV

    Menjadi seorang yang tidak bisa mendeskripsikan dirinya sesuai dengan CV adalah hal yang harus dihindari. Mengetahui isi CV yang telah dikumpulkan ketika seleksi administrasi adalah hal yang sangat penting. Karena, di dalamnya banyak berisi informasi penting yang dapat dijadikan sebagai bahan pertanyaan bagi pewawancara.

    Salah satu cara untuk menghindari kesalahan saat wawancara adalah dengan mempelajari isi CV terlebih dahulu. Dengan begitu, jika pewawancara tiba-tiba menanyakan salah satu poin penting di CV, maka Anda dapat menjawabnya dengan baik. Selain itu, Anda pun harus bisa mendeskripsikan diri dengan baik. Karena, pewawancara biasanya akan mengecek kecocokan isi CV dengan jawaban yang diberikan.

    Untuk mendeskripsikan diri agar sesuai dengan CV, pertama-tama Anda harus tahu isi CV dengan baik. Anda juga perlu memahami dan memiliki pengetahuan tentang topik yang terdapat di dalamnya. Cara lainnya adalah dengan menunjukkan bahwa Anda bisa menyesuaikan jawaban dengan situasi yang ada. Anda pun harus bisa memberikan jawaban yang berbobot dan konsisten. Dengan begitu, pewawancara akan merasakan bahwa Anda telah berusaha untuk menunjukkan kemampuan Anda.

    7. Tidak memanfaatkan kesempatan bertanya

    Setelah mengetahui bahwa tidak memanfaatkan kesempatan untuk bertanya adalah hal yang kurang baik, ada baiknya jika Anda sudah mempersiapkan minimal satu pertanyaan dari sebelum wawancara. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan daya tarik Anda terhadap perusahaan. Selain itu, jangan lupa untuk mempersiapkan jawaban yang sesuai dengan CV. Dengan begitu, pewawancara akan mendapatkan informasi tentang Anda secara menyeluruh dari pertanyaan dan jawaban yang diberikan.

    Untuk meyakinkan pewawancara, Anda juga perlu menunjukkan bahwa Anda telah mempertimbangkan detail-detail dari posisi dan perusahaan yang dituju. Pertanyaan yang bagus akan memperlihatkan bahwa Anda telah melakukan riset tentang perusahaan dan mengetahui tentang visi dan nilai-nilai mereka. Jangan ragu untuk bertanya tentang hal-hal seperti peluang pengembangan karir, strategi perusahaan, dan kultur kerja. Ini akan membuat pewawancara yakin bahwa Anda benar-benar tertarik dengan pekerjaan yang dilamar dan merupakan orang yang tepat untuk ditempatkan di perusahaan tersebut.

    8. Menanyakan gaji di awal dan memohon secara berlebihan

    Menanyakan gaji di awal dan memohon secara berlebihan adalah dua hal yang harus dihindari ketika melakukan proses wawancara kerja. Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan oleh kandidat adalah menanyakan tentang gaji di awal percakapan. Padahal, hal ini biasanya hanya akan menggiring percakapan menjadi aneh dan menjauhkan Anda dari peluang mendapatkan pekerjaan. Selain itu, memohon secara berlebihan juga bisa menjadi hal yang tidak disukai oleh para pewawancara. Meskipun Anda menginginkan pekerjaan tersebut, Anda harus berhati-hati dalam menyampaikan hal tersebut.

    Anda harus bisa mempersiapkan diri untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Selain itu, Anda juga harus bisa menunjukkan kesungguhan Anda dalam melamar pekerjaan tersebut. Anda bisa menunjukkan hal ini dengan menyampaikan kesediaan untuk belajar dan menjadi bagian dari tim. Selain itu, jangan lupa untuk menyampaikan kesediaan Anda untuk menyesuaikan dengan budaya kerja di perusahaan.

    Anda harus bisa menjaga sikap dan bersikap ramah ketika wawancara. Dengan demikian, Anda akan membuat pewawancara merasa nyaman dan terkesan oleh penampilan Anda. Meskipun Anda sangat tertarik dengan pekerjaan tersebut, jangan lupa untuk menjaga sikap dan menghindari menanyakan gaji di awal wawancara serta memohon secara berlebihan

    Penutup

    Saat melakukan wawancara kerja, penting bagi kandidat untuk menjaga etika dan perilaku yang sopan. Kesalahan seperti terlambat tiba di lokasi wawancara, berpenampilan tidak formal, mendominasi pembicaraan, menjelek-jelekkan tempat kerja sebelumnya, dan menanyakan gaji di awal wawancara harus dihindari karena dapat mengurangi peluang untuk mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, kandidat harus menggunakan bahasa yang formal, mempresentasikan diri yang baik, dan memanfaatkan kesempatan bertanya. Ini akan membantu meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.